Tuesday, May 27, 2008

Bagaimana meraih Kesuksesan?

Manusia hidup dalam dua alam, yaitu dunia dan akhirat. Kesuksesan di dunia dan di akhirat bagaikan sisi mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Allah berfirman: “Barang siapa yang buta hatinya di dunia, niscaya di akhirat nanti akan lebih buta (QS. Al Israa’, 17:72). Kesuksesan tidak datang secara tiba-tiba, tetapi butuh usaha dan perjuangan, perjuangan itu memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan yang matang dipengaruhi sejauh mana ketersediaan informasi dalam memprediksi ke depan, sedangkan masa depan tanpa perencanaan dan ridha Allah adalah sesuatu yang mustahil untuk sukses. Oleh karena itu kita perlu mengkaji bagaimana kita harus mengatur diri kita agar meraih kesuksesan tersebut, maka kita harus berpikir strategis. Hal itu biasanya dimulai dari tujuan akhir (begin with the end of mind/ the end of purpose) orang kemudian menyebutnya dengan istilah : think big-start small- act now yaitu berpikir besar, mulai dari yang kecil dan lakukan sekarang juga. (hal ini akan kita bahas lebih lanjut di sub lainnya)


Orang yang ingin sukses seharusnya ia memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Sesuatu yang ingin dicapai itulah yang disebut dengan cita-cita. Semakin jelas cita-cita seseorang maka ia semakin bersemangat dan termotivasi untuk berusaha mencapainya. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kehidupan di dunia fana ini penuh dengan berbagai macam halangan dan rintangan. Setiap orang akan menghadapi berbagai macam masalah, baik itu masalah pribadi yang spesifik maupun masalah umum yang setiap orang juga menghadapinya. Tetapi di balik problem yang rumit dan kompleks tersebut terdapat peluang-peluang, itu semua tergantung kemampuan kita untuk memilah dan memanfaatkannya menjadi peluang yang memihak kepada kita sehingga apa yang kita harapkan bisa terwujud.

Terkadang kesuksesan itu merupakan buah dari kegagalan, banyak sekali tokoh-tokoh yang terkenal berasal dari masyarakat tingkat bawah, mereka selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang rumit dan sering mengalami kegagalan, hanya saja meraka tidak pernah tunduk dengan kegagalan itu, mereka selalu berusaha dan berusaha, jika jatuh akan selalu bangkit kembali, merubah kemunduran menjadi kemenangan dan tidak memiliki kamus putus asa. Orang sukses bukan semata-mata karena pandai atau cerdas, namun karena mereka tekun, giat, ulet, dan bertanggung jawab atas perbuatan mereka.


Albert Einstein pernah dianggap sebagai anak bodoh bahkan pernah dikeluarkan dari sekolahnya, Jacky Chan hampir dijual oleh ibunya kepada seorang dokter di London yang disebabkan kemiskinan yang selalu membelenggu keluarganya, Bill Gate harus berjuang mati-matian untuk membangun kembali Microsoft setelah hampir bangkrut atau Saddam Husein sebelum menjadi presiden Irak sempat menjadi buronan penguasa Irak saat itu, bahkan ia hampir mati tertembak dan beberapa tokoh lain yang tidak mungkin saya sebutkan semua dalam tulisan ini mengalami hal-hal buruk sebelum meraih kesuksesan. Mereka semua menghadapi cobaan yang begitu berat, tapi mereka tidak pernah mundur. Kekuatan tekat mereka itu pada akhirnya membawa mereka menuju kesuksesan yang mereka harapkan.


Memang dalam menjalani bahtera kehidupan di dunia fana ini, kita pasti menemukan berbagai macam cobaan, halangan, rintangan, permasalahan, kesulitan. Akan tetapi kita harus tabah, sabar dan kuat dalam menghadapi semua itu. Dan jangan sekali-kali kita mundur (menyerah kepada masalah), tetapi sebaliknya kita harus berusaha untuk memecahkan permasalahan dan kesulitan tersebut dengan solusi yang baik. Kalau kita melakukan hal itu, maka Insyaallah kita akan menjadi orang yang berhasil.


Jika tidak ada kesukaran maka tidak ada pula kesuksesan, Jika tidak ada sesuatu yang diperjuangkan tidak ada juga sesuatu yang dicapai. Segala pengalaman hidup memang berperan membuktikan bahwa rintangan yang menghalangi kemajuan manusia, mungkin pada umumnya rintangan tersebut dapat diatasi dengan perilaku yang baik, semangat yang membara, usaha yang keras, keberanian, ketabahan dan kebulatan tekat dalam mengatasi kesulitan.


Mengapa Allah selalu menguji hamba-hamba-Nya yang taat dengan berbagai macam ujian ( anda pasti tahu bagai mana para nabi diuji oleh Allah) , mengapa kalau kita ingin merasakan kesuksesan kita harus merasakan kegagalan terlebih dahulu?.......... mengapa untuk mendapatkan kesuksesan kita harus berjuang terlebih dahulu?........ Mengapa pasti ada kesulitan, halangan dan rintangan ketika kita berbuat baik untuk masa depan kita dan ummat?..................Mengapa kalau kita ingin pandai kita harus bersusah payah belajar?.............Mengapa kalau kita ingin kaya kita harus giat bekerja, banting tulang, hingga terkadang kita merasa lelah dan letih?.................

Salah satu jawabannya adalah .........................

Jika kita menengadah ke langit di waktu malam, kita akan melihat bahwa SEMAKIN GELAP LANGIT, maka semakin TERANG kelihatan bintang-bintangnya. Mengapa kita tidak dapat melihat bintang-bintang di siang hari?..................Bukankah bintang ada di sana?...... Bintang tidak kelihatan karena cahaya matahari terlalu kuat sehingga "melenyapkan" bintang dari pandangan. Jadi "kegelapan" diperlukan untuk melahirkan bintang. Kegelapan adalah kesusahan, kesulitan, cobaan dan lain sebagainya. Sedangkan sinar matahari yang berkilau itu adalah kehidupan yang enak, berleha-leha, bermalas-malasan dan sebagainya (yang bisa menghambat kita untuk sukses).


Begitupun pula jika kita hari ini melihat beberapa butir "Berlian Mentah" sebagian besar kita tidak akan mengenalinya, karena ia seperti batu kasar biasa. Berlian Mentah harus "Dipoles dan Digosok berulangkali" sehingga bisa menjadi berlian perhiasan yang amat sangat indah dan mahal harganya. Batu berlian perlu digosok berulang kali sebelum menjelma sebagai berlian perhiasan, begitupun juga kita semua , kita perlu diuji dengan masa sulit dan menderita sebelum menjadi unggul.


Untuk menuju kesuksesan itu tentu kita harus membuat perencanaan matang, yang kita sesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki, sehingga dalam mengarungi bahera kehidupan ini kita memiliki arah, tujuan dan sasaran yang pada akhirnya membawa kita menuju kesuksesan baik di dunia ini maupun kesuksesan sesungguhnya di akhirat kelak.


Di samping perencanaan tersebut manusia juga memiliki sarana yang dapat membawa mereka menuju kesuksesan atau sebaliknya mencampakkan mereka kelembah kenistaan yang amat hina, ia adalah penolong manusia yang terbesar atau beban manusia yang terberat. Mereka yang besar telah ia jadikan besar. Mereka yang gagal telah ia jadikan pecundang. Manusia bisa menjalankannya demi keuntungan atau demi kehancuran, tak ada perbedaan baginya. Dan jika manusia melatih dia, tegas terhadap dia, tidak memanjakan dia, maka dia akan meletakkan dunia di bawah kaki mereka. Akan tetapi jika manusia kendor terhadapnya, memanjakannya maka dia akan menghancurkan mereka. Siapakah dia?...... dia tak lain adalah


kebiasaan manusia.


Jika manusia dapat mengendalikan, memanfaatkan dan mensinerjikan kebiasaannya, maka pasti akan meraih kesuksesan. ( seperti; kebiasaan membaca, menulis, kebiasaan berkata jujur, berprilaku berdasarkan hati dan apa adanya tanpa dibuat-buat, kebiasaan bersahaja dan lain sebagainya ). Pujangga Inggris berkata “ Mula-mula kita bentuk kebiasaan kita; lama kelamaan kebiasaan kitalah yang membentuk kita”.


Jika kita terbiasa malas, menunda-nunda pekerjaan, reaktif, terbiasa meremehkan orang lain, sombong, angkuh, terbiasa hidup bersenang-senang mengikuti nafsu dan memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya maka bersiap-siaplah untuk gagal, karena kebiasaan kita telah membentuk dan membawa kita ke jurang kenistaan. Akan tetapi jika kita membiasakan diri kita untuk melakukan hal-hal yang positif dan bersifat proaktif maka suatu saat kelak kesukssesan akan berada di genggaman kita, lantaran kebiasaan kita membentuk dan menuntun kita menuju kesuksesan tersebut.


Apa sich definisi kebiasaan itu? Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Kebiasaan seperti berjalan sendiri, bahkan kadangkala kita tidak menyadarinya apakah kebiasaan itu bisa membawa kita kepada kesuksesan atau sebaliknya. Masa depan kita sebenarnya tergantung kebiasaan kita. Seperti apa yang dikatakan oleh penulis kondang Samuel Smiles

Taburkanlah suatu pikiran, maka kamu akan menuai perbuatan.

Taburkanlah suatu perbuatan, maka kamu akan menuai kebiasaan.

Taburkanlah suatu kebiasaan, maka kamu akan menuai karakter.

Taburkanlah suatu karakter, maka kamu akan menuai takdir.


Untungnya setiap manusia itu lebih kuat dari pada kebiasaan-kebiasaannya (Dengan anunggarah gusti Allah berupa akal dan hati) maka dari itu setiap manusia bisa merubah kebiasaan-kebiasaan tersebut sesuai kehendaknya, tapi hal itu butuh usaha dan perjuangan keras bahkan membutuhkan pengorbanan, struggle without sacrifice is nonsense. Jadi kebiasaan tersebut tergantung diri kita bagaimana membentuknya menjadi hal yang dapat mendukung sepenuhnya menuju kesuksesan atau sebaliknya.


Seseorang bernama Albert E Gray menghabiskan waktu bertahun-tahun mempelajari orang-orang sukses dalam upaya mencari tahu unsur-unsur khusus yang menjadikan mereka itu sukses. Menurut anda apa sich yang ia temukan?....... Unsur sukses menurutnya setelah mengadakan penelitian ratusan kali jumlahnya adalah:


Semua orang sukses memiliki kebiasaan yang tidak suka dilakukan oleh para pecundang. Sebenarnya mereka sendiri juga tidak suka melakukannya. Tetapi ketidaksukaan mereka itu ditaklukkan pada kekuatan tujuan mereka.


Apa maksudnya?......... kita harus melatih peralatan yang kita miliki sebagai seorang manusia yang disebut daya kemauan untuk menjadikan segalanya terlaksana, entah suka atau tidak. Segala kegiatan atau aktivitas yang mendukung menuju harapan dan cita-cita harus kita lakukan, meskipun itu adalah hal yang amat kita benci. (Jika belajar, beribadah dan berlatih merupakan hal yang membosankan maka kita harus memaksakan diri kita untuk melakukannya)


Perlu kita ketahui bahwa kita tidak mungkin mengendalikan segala yang terjadi pada kita. Kita tidak mungkin mengendalikan warna kulit kita, kesalahan masa lalu, siapa yang menjadi juara satu dalam suatu perlombaan, dimana kita lahir, siapa orang tua kita, berapa biaya kuliah persemester, siapa yang lulus dalam ujian, atau bagaimana orang-orang bersikap dan memperlakukan kita. Tetapi ada satu hal yang bisa kita kendalikan: Bagaimana reaksi kita terhadap apa yang terjadi pada kita. Dan justru itulah yang penting!...... Itulah sebabnya kita perlu berhenti menguatirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan dan mulai berusaha mengendalikan hal-hal yang bisa kita kendalikan.


Jadi kendalikanlah diri anda, karena hanya diri andalah yang dapat anda kendalikan sepenuhnya!.......................Jika anda sudah sanggup menguasai dan mengendalikan diri anda maka semakin mudah menciptakan kebiasaan yang mendukung kusuksesan anda!


Lantas sekarang pertanyaannya apa langkah awal dalam membentuk suatu kebiasaan? Kita harus memiliki paradigma dan prinsip hidup terlebih dahulu. Paradigma adalah cara anda memandang sesuatu, pandangan, kerangka acuan, atau keyakinan anda. Mungkin sudah anda perhatikan, bahwa paradigma kita sering kali keliru, sehingga menciptakan keterbatasan-keterbatasan.


Kalau saya boleh ilustrasikan, paradigma seperti kaca mata. Kalau anda memiliki paradigma yang tidak lengkap tentang diri sendiri atau kehidupan pada umumnya, itu sama seperti menggunakan kacamata yang keliru ukurannya. Lensanya akan mempengaruhi bagaimana anda melihat segalanya. Akibatnya yang akan anda dapatkan adalah apa yang anda lihat.


Kalau anda percaya anda kurang pandai, keyakinan anda itu akan menjadikan anda kurang pandai. Kalau anda yakin bahwa teman anda itu adalah teman yang tidak baik, maka anda akan selalu mencari kesalahannya dan selamanya menganggapnya tidak baik. Sebaliknya jika anda percaya bahwa anda cerdas, kawan anda adalah kawan yang baik, maka keyakinan anda itu akan mewarnai apapun yang anda lakukan, bahkan secara sendirinya menciptakan dan mewujudkan paradigma anda itu.


Jika anda bertanya-tanya apa sich atau siapa sich yang bisa kujadikan pegangan hidup?.. Ayahkah, ibu, teman, harta, atau kedudukan?. Maka jawabannya adalah prinsip. Hanya prinsip saja yang dapat menjadi pengangan hidup kita. Prinsip tidak pernah mati, prinsip tidak pernah hilang, prinsip tidak pernah sirna, prinsip tidak pernah sakit, prinsip tidak pernah terbakar dan musnah, prinsip selalu ada untuk selama-lamanya.


Kita sudah pasti tahu kalau api panas, Es dingin, darah berwarna merah, bumi memiliki gaya gravitasi. Itu adalah contoh sebagian hukum atau prinsip alam.


Prinsip-prinsip itu tidak religius, prinsip-prinsip tidaklah pro Amerika atau pro Iran. Prinsip-prinsip bukanlah milik anda atau saya. Prinsip-prinsip bukanlah untuk didiskusikan. Prinsip-prinsip ini berlaku bagi semua orang, yang kaya atau pun yang miskin, raja ataupun petani, murid atau guru, lelaki ataupun wanita. Prinsip-prinsip tidak bisa diperjualbelikan. Kalau anda hidup menurut prinsip-prinsip, anda akan meraih kesempurnaan, kalau anda melanggarnya, anda akan gagal.


Contoh: kejujuran itu prinsip. Pelayanan itu prinsip. Kasih sayang itu adalah prinsip. Kerja keras itu prinsip. Hormat, rasa syukur, keadilan, integritas, loyalitas, kesabaran, dan tanggung jawab adalah prinsip. Ada banyak prinsip yang lain, prinsip-prinsip itu tidak sulit untuk dikenali, hati anda akan mengenali prinsip-prinsip sejati.


Prinsip tidak pernah gagal, hidup menurut prinsip membutuhkan iman dan kemauan keras. Ambillah umpamanya prinsip kejujuran. Kalau anda pembohong besar, anda mungkin lolos untuk sementara waktu, bahkan selama beberapa tahun. Tetapi sulitkan menemukan pembohong yang mencapai sukses dalam jangka panjang, karena suatu saat kelak tipudayanya, ketidakjujurannya akan terbongkar. Mendahulukan prinsip-prinsip adalah kunci untuk lebih sukses dalam hal lainnya.


Jikalau anda mengamalkan prinsip-prinsip pelayanan, sikap hormat, dan kasih sayang maka rasanya anda akan mendapatkan banyak teman yang akan mendukung anda. Jika anda menerapkan prinsip bekerja keras maka mungkin anda akan mudah dalam meraih kesuksesan dan seterusnya.


Di bawah ini ada beberapa kebiasaan yang sangat efektif untuk mengubah jalan hidup kita, mengubah kemunduran menjadi kemenangan, mengubah kegagalan menjadi kesuksesan, mengubah yang lemah menjadi kuat. Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa dimiliki oleh siapapun, saya dan juga termasuk anda. Tapi untuk membiasakan kebiasaan tersebut membutuhkan perjuangan dan usaha. Apa saja kebiasaan tersebut:


1. Jadilah Proaktif.=> Akulah pendorong diriku sendiri.


Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat berkata”Manusia bisa bahagia bisa tidak adalah tergantung pilihannya sendiri” Jadi mau bersikap proaktif, atau reaktif… terserah anda…… (menurut hemat saya, kesuksesan itu ditentukan oleh pilihan yang kita pilih)


Setiap harinya kita punya banyak peluang untuk memilih bersikap proaktif atau reaktif. Setiap saat anda bisa dicemooh orang lain, anda bisa gagal dalam ujian, barang anda bisa dicuri orang, anda dikecewakan dan diremehkan orang atau hal-hal lain yang dapat membuat anda sedih atau bahagia. Saat itu bagaimanakah anda bereaksi?..... itu terserah anda!


Jika ada orang yang menghina anda, apakah anda lantas memarahinya atau anda mencuekinya lantas membiarkannya, lalu jalan terus.? ataukah anda tersenyum kepadanya dengan senyuman yang memikat hati? Itu sih terserah anda! Jika anda tidak lulus ujian, apakah anda lantas menangis hingga air mata anda jika dikumpulkan seember penuh banyaknya J, atau anda merasa minder dan berdiam diri di rumah serta menganggap diri anda adalah orang yang paling bodoh sedunia, ataukah anda segera bangkit dan terus berusaha untuk mengubah takdir anda dan menjadikan kegagalan itu sebagai pelajaran yang tidak pernah anda lupakan seumur hidup hingga anda tidak pernah mengulanginya lagi? Semua itu terserah anda mengambil keputusan!


Orang-orang reaktif membuat pilihan-pilihannya menurut dorongan hati. Mereka seperti sekaleng soda. Kalau kehidupan mengocoknya sedikit saja, tekanannya bertambah dan tiba-tiba mereka meledak.


Sedangkan orang-orang proaktif membuat pilihan-pilihannya menurut niali-nilai. Mereka berpikir sebelum bereaksi. (Thinking and planning is every think before action). Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi kepada mereka, tetapi mereka bisa mengendalikan reaksi mereka.


Orang proaktif adalah ibarat air. Dikocok seperti apapun, dibuka tutupnya takkan terjadi apa-apa. Takkan terdengar suara mendesis, takkan ada gelembung, takkan ada tekanan. Tetap tenang dingin dan terkendali. Ingat kita hanya bisa mengendalikan satu hal, yaitu bagaimana reaksi kita terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita !.....


2. Merujuk pada tujuan akhir =>Kendalikan takdirmu sendiri kalau tidak mau dikendalikn orang lain.


Dalam menjalani kehidupan ini kita harus memiliki rencana yang matang, sehingga segala aktivitas kita terarah sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Dan perencanaan tersebut biasanya merujuk kepada cita-cita atau dengan istilah lain tujuan akhir. Jika jelas tujuan kita, maka semakin mudah kita membuat perencanaan hingga memudahkan kita mencapai tujuan itu.


Jikalau anda adalah seorang pemuda seluruh hidup anda terpampang dihadapan anda. anda berdiri di persimpangan jalan kehidupan dan anda harus memilih jalannya:

Apakah anda mau meneruskan kuliah atau mencari nafkah? apakah anda harus belajar atau tidak? Bagaimana anda menyikapi kehidupan? Tipe teman/pendamping hidup seperti apakah yang anda kehendaki? Apa yang ingin anda pelajari dan kuasai terlebih dahulu dari berbagai macam disiplin ilmu yang ada?.Bagaimana anda akan berkontribusi terhdap komunitas anda?Apakah harus berhenti dari kuliah karena tersandung masalah? Apakah harus menangis ketika tidak lulus ujian? itu juga terserah anda!


Jalan yang anda pilih hari ini bisa menentukan masa depan anda! Sungguh menakutkan sekaligus seru! Bahwa kita harus membuat begitu banyak keputusan penting padahal kita masih muda, tetapi memang begitulah hidup ini. Jadi sebelum merencanakan dan memutuskannya pikirkan dan pertimbangkan terlebih dahulu sehingga mencapai tujuan akhirmu!


3. Dahulukan yang utama => Daya kemauan dan daya menolak


Dari kebiasaan yang pertama hingga yang ketiga ini memiliki hubungan yang erat sekali. Kebiasaan yang pertama menyatakan bahwa kitalah pengemudinya bukan penumpangnya, kebiasaan kedua menyatakan bahwa kitalah yang harus membuat keputusan mau kemana kita berangkat dan membuat peta untuk mempermudah perjalanan yang dilalui. Kebiasaan yang ketiga ini menyatakan bahwa kita harus mencapai apa yang kita tuju dan jangan sampai membiarkan hal-hal kecil menghambat kita sehingga membuat kita gagal mencapai tujuan yang kita harapkan.


Kita sebagai manusia pasti memiliki banyak sekali aktivitas, baik itu yang penting, mendesak atau tidak kedua-duanya, tetapi kita juga memiliki waktu yang sangat terbatas. Waktu berperan penting dalam meraih kesuksesan. Kita semua memiliki satu hal yang sama yaitu satu hari 24 jam. Cara kita menggunakan waktu itulah yang membuat kita berbeda. Jadi kita harus pandai memilah-milah dan mendahulukan di antara sekian banyak aktivitas yang kita miliki. Apa yang harus kita dahulukan ?....


4. Berpikir menang/menang.


Menang-menang adalah keyakinan bahwa semua orang berhak dan bisa untuk menang. Bersikap baik sekaligus tegas. Saya tak akan menginjak orang lain, tetapi saya juga tidak mau menjadi keset orang.


Kita memiliki kepedulian terhadap orang lain dan kita mengharap mereka bisa sukses. Tetapi kita juga harus peduli terhadap diri sendiri. Dan kita juga menginginkan kesuksesan.


Menang-menang itu berlimpah. Ini adalah keyakinan bahwa sukses itu banyak sekali. Bukannya kamu, saya atau mereka, melainkan kita semua sama-sama. Dengan memiliki kebiasaan tersebut maka kita dapat memperbanyak teman dan relasi yang siap mendukung kita, karena kita telah mendukung mereka untuk sukses!.....Mari kita berjuang bersama-sama saling mendukung guna meraih kesuksesan!


5. Berusaha untuk memahami terlebih dahulu baru dipahami.


Kalau anda ingin dicintai, dihormati dan dihargai maka anda harus mencintai menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu.

Jika anda ingin mendapatakan sesuatu maka anda harus membelinya. Jika anda ingin uang maka anda harus bekerja.

Maka cobalah untuk memahami orang di sekeliling anda, maka pasti diri anda akan dipahami orang lain!


6. Wujudkan sinergi.


Apa sich artinya “sinergi”? Intinya sinergi tercapai kalau dua orang atau lebih bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih baik ketimbang kalau sendirian. Sinergi adalah upah atau buah lezat setelah anda menerapkan kebiasaan lainnya, terutama dengan kebiasaan berpikir menang-menang dan berusaha untuk mengerti terlebih dahulu.


Sinergi tidak terjadi begitu saja. Itu adalah suatu proses. Dan kita harus sampai ke sana. Dan landasan untuk sampai ke sana adalah: belajarlah untuk memanfaatkan perbedaan. Perbedaan-perbedaan menciptakan tantangan dalam hidup yang membuka pintu menuju penemuan baru. Bhnieka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua, union is power!....


7. Lakukanlah pembaharuan


Baginda besar nabi Muhammad Saw bersabda: Al imaanu yaziedu wa yanqushu. Bukan hanya keimanan saja yang mengalami perubahan pasang surut akan tetapi segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan, tidak ada yang tetap kecuali hal-hal yang berhubungan dengan sunnatullah.


Sudah barang tentu kita harus mengadakan pembaharuan untuk mengimbangi setiap perubahan yang berlaku. Setiap manusia pasti pernah merasakan stres, bosan, jenuh, lelah, kesal, merasa tidak seimbang atau hampa. Maka saat itu ia membutuhkan pembaharuan atau renovasi. Dunia ini penuh dengan perubahan, pasang surut, begitupun dengan kondisi fisik dan jiwa kita, maka kita sangat butuh dengan kebiasaan yang satu ini. Lakukanlah pembaharuan yang positif, untuk masa depan anda!.........

Sumber utama perubahan pribadi dapat berasal dari banyak hal, dua diantaranya adalah rasa takut-cemas dan rasa harap-bahagia (khauf & raja’).


Penderitaan yang berasal dari kekecewaan, kecemasan, ketakutan, kegagalan, kematian, hubungan yang putus dengan keluarga dan teman, kelemahan dan kekurangan pribadi yang disadari, kebosanan, ketidakpuasan, kesepian, tekanan financial, ketidak seimbangan hidup serta permasalahan rumit lainnya merupakan sesuatu yang mampu menyebabkan perubahan besar dalam diri seseorang.


Umumnya potensi yang luar biasa akan muncul ketika dalam kondisi yang terdesak. Jika kita tidak merasakan penderitaan, jarang kita termotivasi untuk melakukan hal-hal besar! Rasa takut yang mendalam juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan dan kreativitas akan muncul. Begitupun halnya rasa harap juga mampu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Sehingga membawa dirinya menuju kesuksesan yang diharapkan setiap insan.

Sebagai penutup saya ingin menyampaikan apa yang selalu dikatakan oleh orang-orang sukses : think big-start small- act now yaitu berpikir besar, mulai dari yang kecil dan lakukan sekarang juga


Berpikir besar


Berpikir besar merupakan suatu keharusan, jangan nanggung-nanggung dalam menentukan cita-cita anda!... mengapa orang bijak sering mengatakan:"Bercita-citalah setinggi langit?" bukankah langit merupakan "sesuatu" yang dianggap paling tinggi?..


Jangan pernah takut untuk berangan-angan!.. begitu banyak orang yang takut bercita-cita tinggi dan hal itu berakibat pada kegagalan bagi masa depannya. Semakin anda memiliki cita-cita yang tinggi, maka anda semakin termotivasi untuk meraihnya!....


Percayalah pada diri anda, bahwa anda mampu meraihnya!... siapa lagi yang dapat mempercayai diri anda selain anda sendiri!....Jika anda sudah tidak percaya diri maka bersiap-siaplah untuk gagal!..Berpikir besar merupakan indikasi bahwa anda masih memiliki kepercayaan diri!


Mulai dari yang kecil


Orang kuat berasal dari orang yang lemah, orang dewasa berasal dari anak kecil, Satu jam terdiri dari menit dan menit tersusun dari detik. Semua bermula dari komponen yang kecil!... Anda tidak mungkin langsung pandai dan besar, semuanya pasti berproses!... maka jangan pernah meremehkan sesuatu yang kecil!......


Lakukan sekarang Juga


Jangan pernah menunda pekerjaan selagi anda mampu melakukannya saat ini!.. Menunda pekerjaan berarti anda telah mundur beberapa langkah!....Rencanakan segalanya dan kerjakan sesuai dengan apa yang direncanakan. Salah dalam perencanaan berarti anda merencanakan kesalahan!..


(Dikutip dari beberapa buku kesuksesan)

No comments: